KOMPAS.com – Celana chino menjadi salah satu tren fesyen yang populer di berbagai kalangan masyarakat. Chino yang dulu terkesan rapi dan formal kini telah berevolusi menjadi setelan outfit yang fleksibel untuk berbagai jenis acara.
Celana chino menawarkan desain sederhana dengan tampilan yang trendi dan stylish. Celana ini cocok dipadukan dengan berbagai atasan, mulai dari kemeja hingga kaus.
Sebagai informasi, celana chino pertama kali dipasarkan di China, kemudian merambah ke berbagai negara. Dalam sejarahnya, celana ini memiliki desain warna khaki yang bertujuan untuk menyamarkan keberadaan para tentara di medan perang.
Nama celana chino berasal dari bahasa Spanyol yang merujuk pada warna tradisional yang autentik. Kendati demikian, ada sumber yang mengatakan bahwa penamaan pada celana ini merujuk pada tempat asalnya, China.
Celana chino pertama kali dikembangkan pada pertengahan abad ke-19. Jenis celana ini diproduksi khusus untuk seragam militer bagi Inggris dan Prancis.
Pada masa itu, chino pants dirancang dengan desain yang simpel untuk memberikan rasa nyaman saat beraktivitas di medan perang. Namun, pakaian ini mengalami perubahan besar menjadi casual outfit yang populer di berbagai kalangan, baik pria maupun wanita.
Chino pants juga sempat populer di era Perang Dunia II. Kala itu, pabrik pemintalan kapas di Carolina Utara, Cramerton Mills, Amerika Serikat, terkenal sebagai pemasok terbesar untuk membuat jutaan celana prajurit.
Baca juga: Siap-siap, Erigo dan JKT48 Bakal Hadirkan Produk Eksklusif di Shopee 11.11 Big Sale
Nama celana chino juga merujuk pada penyebutan negeri Tirai Bambu. Negara tersebut diketahui sebagai eksportir terbesar kain katun untuk material utama pembuat celana jenis ini.
Chino pants mulai populer di Amerika Serikat saat veteran perang Spanyol-Amerika kembali dari Filipina. Saat itu, mereka mengenakan celana twill yang kemudian populer di kalangan masyarakat pada 1950-an.
Seiring perkembangan zaman, celana chino juga mengalami perubahan. Pada zaman dahulu, kain twill yang menjadi material utama chino terbuat dari material katun 100 persen.
Kini, kain twill dibuat dengan campuran katun dan sintetis. Salah satu jenis kain sintetis yang sering dipakai untuk campuran kain twill adalah serat spandeks. Karakteristik serat ini menghasilkan kain twill yang bersifat stretch.
Walaupun terdapat perubahan pada komposisi bahannya, celana chino tetap mampu memberikan kenyamanan ekstra bagi penggunanya. Sebab, karakteristik bahan ini memiliki bentuk garis diagonal yang terasa halus dan lembut saat dikenakan.
Chino terkenal karena tampilannya yang rapi dan terlihat santai. Desain tersebut menjadikannya ideal untuk berbagai kegiatan, baik formal maupun informal.
Maka tak heran, celana chino sering jadi item fesyen andalan dalam padu padan pakaian kasual karena tampilannya yang santai, tapi tetap terlihat stylish. Celana ini juga fleksibel untuk dikenakan dalam berbagai acara, baik acara santai maupun semiformal.
Pengguna dapat memadukan celana itu dengan kemeja, kaos, ataupun blazer untuk menciptakan gaya yang smart casual.
Umumnya, chino memiliki beberapa warna netral, seperti khaki, beige, navy, hitam, atau abu-abu. Pilihan warna tersebut membuatnya lebih mudah untuk dipadukan dengan berbagai gaya.
Desain kantong chino memiliki tampilan yang sederhana. Kantong pada celana ini terdapat di bagian depan dan belakang tanpa banyak detail tambahan.
Saat pertama kali diciptakan, celana chino identik dengan ukuran panjang yang identik dengan mode fesyen celana kerja.
Seiring perkembangan zaman, chino mengalami modifikasi bentuk menjadi lebih modern.
Celana chino sendiri memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya menjadi outfit unggulan. Salah satunya adalah potongannya yang slim fit dengan potongan pas pada bagian paha dan garis trim yang dapat membuat ilusi bentuk kaki panjang.
Berbeda dengan potongan celana baggy yang longgar atau celana jeans yang cenderung lebih tebal dan kasual, desain tersebut mampu memberikan kesan rapi dan nyaman saat digunakan.
Baca juga: Deddy Corbuzier Investor Pertama Erigo dengan Nilai Investasi Lebih dari Rp 10 Miliar
Selain itu, chino modern juga hadir dalam potongan regular fit yang memiliki bentuk siluet lurus mulai dari bagian atas hingga bawah. Model ini cocok dipadukan dengan kaos polo untuk menciptakan tampilan semi-formal yang simpel, tetapi tetap elegan.
Ada pula jenis chino boot cut. Celana ini memiliki bentuk potongan ketat di bagian paha. Sementara, pada bagian betisnya memiliki desain yang longgar dan sedikit melebar di pergelangan kaki.
Selanjutnya, ada chino skinny fit yang populer di kalangan generasi muda. Bentuk celana ini cenderung lebih ketat dan dapat menyesuaikan bentuk kaki setiap penggunanya.
Selain tersedia dalam potongan panjang, chino juga hadir dengan potongan pendek sebatas lutut. Chino pendek cocok bagi fashion pria pelengkap gaya kasual. Celana ini juga cocok sebagai outfit andalan saat hangout atau sekadar bersantai.
Chino potongan pendek juga tampil menarik dengan berbagai pilihan warna yang dapat dipadukan dengan kemeja atau kaus berpotongan simpel.
Salah satu brand lokal Indonesia yang memiliki produk celana chino adalah Erigo. Sebagai jenama yang menjadi favorit bagi berbagai kalangan, Erigo berhasil menciptakan chino pants berkualitas dengan harga yang kompetitif.
Erigo Chino Pants memiliki desain satu kancing yang terletak di kantong bagian belakang. Kantong celana ini memiliki lapisan kain yang tebal sehingga awet dan tidak mudah sobek.
Kemudian, chino dari brand Erigo juga memiliki enam kancing penutup ikat pinggang yang terbuat dari plastik. Pada bagian ikat pinggang, juga terdapat label Erigo yang memberikan kesan modern dan berkelas.
Erigo Chino Pants memiliki detail jahitan yang rapi dengan warna merah-biru pada tutupnya. Variasi warna ini merupakan ciri khas celana Erigo.
Bahan celana chino Erigo memiliki kemampuan stretch yang baik sehingga nyaman saat dipakai. Meski begitu, bagian bawah celana memiliki ukuran yang lebih kecil. Oleh sebab itu, pastikan untuk mengukur dengan baik sesuai dengan postur tubuh pengguna.
Celana chino telah mengukir perjalanan yang panjang sebagai salah satu item fesyen, mulai dari seragam militer hingga menjadi ikon fesyen yang tidak lekang oleh waktu.
Evolusi desain dan material chino menunjukkan bagaimana sebuah pakaian fungsional dapat bertransformasi menjadi simbol gaya yang versatile dan elegan.
Dengan beragam variasi fitting, chino telah menyesuaikan diri dengan kebutuhan berbagai generasi serta membuktikan fleksibilitasnya yang luar biasa.
Selain itu, brand lokal, seperti Erigo yang telah meningkatkan standar chino pants dengan detail khas dan kualitas premium, membuktikan bahwa produk dalam negeri mampu bersaing di kancah fesyen.
Baca juga: Investasi Rp 10 M di Erigo, Deddy Corbuzier: Itu Bukan Nilai Kecil buat Saya
Pada akhirnya, popularitas celana chino bukan sekadar tentang tren sesaat, melainkan testimoni dari nilai universal yang ditawarkannya, yakni kenyamanan, kepraktisan, dan keindahan yang sederhana, tetapi bermakna.
Dari medan perang hingga jalanan kota, chino pants telah membuktikan dirinya sebagai item fesyen pilihan yang tepat bagi mereka yang menghargai keseimbangan antara fungsi dan gaya.