KOMPAS.com - Memastikan standar kualitas makanan yang disalurkan pada program makan bergizi gratis dari pemerintah dengan menyasar 82,9 juta warga Indonesia sebagai penerima manfaat menjadi hal krusial.
Makanan tersebut harus memenuhi kandungan nutrisi yang sesuai, serta dijaga kebersihan dan keamanannya untuk mendukung penurunan angka stunting di masyarakat.
Selain menyediakan bahan baku di setiap satuan layanan, perlu dipastikan bahwa 1,2 juru masak yang terlibat harus sesuai standarisasi sehingga dapat menghasilkan makanan yang bergizi, sekaligus memenuhi standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Sebelumnya, pelatihan juru masak pertama kali digelar di Taktakan, Kota Serang, Banten.
Acara selanjutnya bakal digelar di 10 kota lain dengan tujuan mempersiapkan ibu-ibu di daerah agar dapat menghasilkan makanan bergizi untuk anak sekolah yang sesuai dengan standar kebutuhan gizi dan K3 pengolahan pangan.
Founder dan Chief Executive Officer (CEO) BakingWorld sekaligus inisiator program Willy Tandra mengatakan, tujuan diadakan pelatihan juru masak adalah meningkatkan keterampilan ibu-ibu dalam menghasilkan makanan dengan nutrisi yang sesuai standar kebutuhan anak-anak agar mencukupi dalam mendukung pertumbuhan anak.
Menurutnya, memasak tak hanya sekedar mengolah bahan baku menjadi sajian makanan, tetapi juga memastikan nutrisinya tidak banyak hilang karena proses memasak yang salah.
“Tentunya proses memasak juga perlu menerapkan standar kebersihan agar makanan yang dihasilkan tetap higienis,” ujar Willy dalam siaran pers tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (12/11/2024).
Ia melanjutkan, standarisasi juru masak makanan bergizi gratis sangat diperlukan agar kualitas dan keberhasilan makanan terjaga dengan baik sehingga anak-anak mendapatkan nutrisi yang optimal dari setiap makanan yang dikonsumsi.
Menu makanan sehat dan bergizi memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi esensial untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dalam pelatihan yang diberikan, para peserta mendapatkan edukasi tentang cara mengolah menu makanan sehat yang memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan, sehingga dapat memberikan asupan nutrisi yang tepat serta aman bagi anak-anak.
Pelatihan itu dilakukan bersama chef profesional yang mempraktikkan cara memasak dengan teknik yang tepat dan pengemasan yang aman untuk menjaga nutrisi makanan.
Para peserta mengakui bahwa kehadiran chef profesional yang memberikan edukasi tentang cara mengolah makanan sehat telah memotivasi mereka, terutama para ibu-ibu, untuk menjadi juru masak yang baik dan sesuai standar.
Ketua Asosiasi Juru Masak Indonesia (AJMI) Erick A Riyadh mengatakan, keinginan pemerintah untuk memberikan makanan bergizi gratis diimbangi dengan kesiapan juru masak yang memenuhi standar.
Selain itu, mereka juga harus paham terkait proses pengolahan pangan agar program tersebut dapat memberi manfaat yang sesuai dalam meningkatkan gizi anak-anak Indonesia dan mengurangi angka stunting.
“Gizi seimbang harus diberikan kepada anak sejak dini dan dengan juru masak yang mempunyai peran penting dalam menyediakan menu yang memenuhi standar,” ujar Erick sebagai chef dengan pengalaman 34 tahun di berbagai hotel nasional dan internasional.
Sebagai penyedia pelatihan juru masak, BakingWorld, berkomitmen untuk mempersiapkan juru masak yang mampu menyajikan makanan bergizi dengan standar profesional.
Kerja sama yang dilakukan dapat diharapkan menjadi langkah nyata dalam mendukung program makanan bergizi bagi anak-anak dan membantu menurunkan prevalensi stunting di Indonesia.
Dengan pelatihan yang diberikan, para juru masak diharapkan dapat berperan penting dalam menyediakan hidangan yang memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat, khususnya anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.