Waspadai Efek Samping Obat Saat Mengemudi, Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Mengonsumsi obat-obatan tertentu sebelum atau saat mengemudi dapat membahayakan keselamatan pengendara dan pengguna jalan lain.

Beberapa jenis obat dapat memengaruhi konsentrasi dan kemampuan refleks seseorang ketika berkendara sehingga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.

Sejumlah obat-obatan, seperti antihistamin, obat penenang, dan beberapa jenis analgesik, bisa menyebabkan kantuk, mengurangi kewaspadaan, dan memperlambat reaksi tubuh terhadap situasi mendadak.

Efek samping obat dapat berbeda-beda pada setiap orang, tergantung jenis dan dosis yang dikonsumsi. Antihistamin yang umum digunakan untuk mengatasi alergi, misalnya, kerap menimbulkan rasa kantuk.

Hal serupa juga terjadi pada obat batuk yang mengandung dekstrometorfan atau kodein. Kedua zat aktif tersebut berpotensi mengganggu kewaspadaan pengemudi.

Obat penenang dan antidepresan juga berbahaya jika dikonsumsi sebelum mengemudi. Kandungan zat aktif di dalamnya bisa memengaruhi sistem saraf pusat sehingga kemampuan untuk membuat keputusan cepat menjadi terganggu.

Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami risiko mengonsumsi obat saat mengemudi. Pasalnya, keselamatan di jalan raya bukan hanya tanggung jawab individual, tetapi juga menyangkut keselamatan pengguna jalan lain.