KOMPAS.com – Di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap isu kesehatan mental, hadir gerakan akar rumput yang lahir dari pengalaman pribadi NPD Survivor Indonesia.
Sebagai informasi, gangguan kepribadian narsistik atau narcissistic personality disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian yang menyebabkan penderitanya merasa superior dibandingkan orang lain.
Melansir laman Cleveland Clinic, orang dengan gangguan ini juga merasa dirinya sebagai orang yang spesial dan unik. Pengidap NPD cenderung merasa sangat istimewa, unik, dan layak mendapatkan perlakuan khusus.
Komunitas NPD Survivor Indonesia sendiri digagas oleh Andrean Hendranata yang merupakan penulis buku sekaligus penyintas hubungan toksik. Kini, ia mendedikasikan hidupnya untuk memberi edukasi dan ruang pemulihan bagi mereka yang pernah terluka oleh relasi manipulatif.
Andrean bukan sosok baru di dunia kreatif. Sebelum mendirikan komunitas ini, ia telah lebih dulu berkarya di bidang hiburan sebagai pencipta lagu dan pesulap (magician).
Baca juga: Rayakan 75 Tahun, Eileen Rachman Luncurkan Buku Inspiratif “Catatan Seorang Pejalan”
Perjalanan panjang di dunia seni mengasah kepekaan Andrean terhadap emosi dan kisah manusia. Namun, titik balik hidup muncul ketika ia harus menghadapi hubungan penuh manipulasi. Dari pengalaman tersebut lahirlah misi baru, yakni menjadikan luka pribadi sebagai kekuatan untuk menolong orang lain.
“Saya ingin membuktikan bahwa luka bisa diolah menjadi karya dan trauma bisa membuka jalan menuju perubahan,” kata Andrean dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (22/8/2025).
Ia menegaskan, perjuangannya bukan hanya bersifat personal, melainkan juga demi generasi yang lebih sehat secara emosional.
Wujud komitmen itu pun hadir dalam bukunya yang berjudul Topeng yang Memikat: Memahami Bahaya NPD & Cara Melindungi Diri.
Buku tersebut tak hanya mendapat sambutan positif di Indonesia, tetapi juga berhasil menembus pasar internasional. Versi e-book-nya kini tersedia di berbagai platform global, seperti Rakuten Kobo dan Barnes & Noble.
Pencapaian itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Andrean. Sebab, karya penyintas asal Indonesia dapat masuk ke jaringan toko buku ternama di Amerika Serikat dan berpeluang menjangkau pembaca dunia.
“Buku ini saya tulis bukan untuk menggurui, melainkan menemani para survivor agar tidak merasa sendirian. Jika ada satu orang saja yang terselamatkan setelah membacanya, itu sudah sangat berarti,” ujar Andrean.
Tak hanya menulis, Andrean juga aktif mengelola kanal YouTube edukasi NPD dan forum diskusi komunitas yang terus berkembang.
Melalui buku, berbagi pengalaman, dan aktivitas komunitas, ia berupaya menghadirkan edukasi kesehatan mental yang ramah, mudah dipahami, sekaligus kuat secara substansi.
Baca juga: Pelajar di Malaysia Dapat Rp 956.000 untuk Beli Buku, Indonesia Kapan?
Kini, komunitas NPD Survivor Indonesia menjadi salah satu wadah langka di Tanah Air yang berfokus pada dampak hubungan dengan individu manipulatif, khususnya yang berkaitan dengan NPD.
Dengan pendekatan empatik, Andrean serta tim membantu korban memahami pola manipulasi, keluar dari trauma bond, dan membangun kembali kepercayaan diri.
“Misi kami sederhana. Kami tidak ingin ada lagi yang merasa sendirian menghadapi hubungan beracun. Setiap orang berhak merasakan hidup yang sehat secara mental dan bebas dari kendali orang lain,” tegasnya.
Perjalanan seorang pencipta lagu yang bertransformasi menjadi pendidik kesehatan mental ini menunjukkan bahwa perubahan besar bisa lahir dari luka terdalam. Melalui NPD Survivor Indonesia, Andrean berharap dapat menyalakan api kecil harapan bagi ribuan penyintas lain.