KOMPAS.com – Pukul 11 malam, di salah satu ruas jalan utama Jakarta, seorang pemuda berseragam hijau duduk di atas motornya. Ia tengah menunggu pesanan, sambil menatap layar ponsel. Namun, bukan media sosial atau gim yang dibuka, melainkan aplikasi belajar Bahasa Inggris.
Gambaran itu bukan kisah fiktif, melainkan potret nyata ribuan pengemudi ojek online ( ojol) yang tetap berjuang meraih mimpi, meski dihimpit kerasnya realitas ekonomi.
Sejak aksi demonstrasi pada Selasa (20/5/2025) yang menyoroti tingginya potongan aplikator hingga 30 persen, para driver semakin merasakan tekanan penghasilan. Di tengah kondisi tersebut, semangat untuk berkembang tak luntur.
Melihat tantangan itu, Golden English menghadirkan program beasiswa Bahasa Inggris bertajuk “Ride and Rising” khusus untuk pengemudi ojol.
Program Ride and Rising tidak hanya menawarkan pelatihan Bahasa Inggris, tetapi juga menghadirkan bentuk dukungan nyata bagi kelompok masyarakat yang selama ini memiliki keterbatasan waktu dan akses pendidikan.
Dengan sistem pembelajaran hibrida, peserta dapat menyesuaikan jadwal belajar di tengah kesibukan mengantar penumpang atau barang. Materi pelatihan difokuskan pada kemampuan percakapan (conversation) yang relevan dan langsung bisa diterapkan, termasuk ketika melayani pelanggan asing.
Selain itu, setiap peserta akan mendapatkan modul, akses ke platform belajar daring, serta sertifikat resmi sebagai bukti penyelesaian program. Pendampingan secara personal juga disiapkan agar proses belajar lebih terarah sesuai kebutuhan masing-masing peserta.
Menurut Perwakilan dari Golden English, Maria Sari, penguasaan Bahasa Inggris dapat membuka peluang baru bagi para pengemudi, mulai dari pekerjaan tambahan sebagai pemandu wisata hingga membuka usaha yang melayani turis asing.
“Bayangkan jika mereka bisa menyambut wisatawan mancanegara dengan percaya diri, atau mengelola usaha kuliner dengan menu berbahasa Inggris. Ini akan menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan,” ujarnya.
Program Ride and Rising lahir dari pemahaman akan pentingnya keterampilan bahasa asing di era global, terutama bagi kelompok usia produktif. Berdasarkan data internal Golden English, sekitar 85 persen pengemudi ojol berada di rentang usia 20–35 tahun. Ini merupakan usia yang ideal untuk mengembangkan keterampilan baru.
Di sisi lain, sekitar 60 persen dari mereka menyatakan memiliki keinginan untuk belajar. Sayangnya, mereka masih terkendala biaya dan waktu.
Padahal, wilayah seperti Jakarta dan Bali sebagai destinasi wisata utama membutuhkan tenaga kerja yang mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.
Chief Executive Officer (CEO) Golden English Aldo Rinaldy menekankan bahwa akses belajar seharusnya tidak hanya dimiliki oleh mereka yang punya waktu dan dana berlebih.
Ia menilai, semangat untuk belajar juga tumbuh di kalangan masyarakat kelas pekerja, termasuk para pengemudi ojol.
“Belajar Bahasa Inggris bukan hanya hak mereka yang mampu, tapi juga hak siapa pun yang punya tekad untuk berkembang. Kami ingin semua orang benar-benar punya kesempatan yang sama. 'Now Everyone Can Speak English' bukan sekadar slogan,” ucap Aldo.
Golden English menyebut program tersebut bukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) biasa, melainkan gerakan nyata dalam memperjuangkan kesetaraan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.
Program Ride and Rising terbuka bagi pengemudi ojol yang telah aktif minimal satu tahun dan berusia 18–40 tahun. Syarat lainnya, peserta harus memiliki ponsel pintar, akses internet, dan komitmen untuk mengikuti program selama tiga bulan.
Dokumen yang perlu disiapkan meliputi KTP, bukti aktif sebagai driver (bisa berupa tangkapan layar penghasilan atau foto jaket resmi), serta surat motivasi singkat.
Adapun pendaftaran dibuka hingga Kamis (31/7/2025). Calon peserta dapat mendaftar melalui situs resmi Golden English atau langsung mendatangi kantor cabang terdekat.
Program Ride and Rising hadir sebagai langkah kecil untuk perubahan besar. Harapannya, para pengemudi tidak hanya dapat menyapa pelanggan asing dengan lancar, tetapi juga memiliki bekal untuk menciptakan masa depan lebih cerah, baik bagi diri sendiri maupun keluarga.
Golden English membuktikan bahwa pendidikan berkualitas tidak lagi hanya milik segelintir orang. Di balik jaket hijau dan merah muda yang setiap hari melintasi jalanan kota, tersimpan harapan dan potensi yang tak kalah besar. Kini, kesempatan itu hadir lebih dekat dari sebelumnya.