Persetujuan Visa bisa Tiba-tiba Dicabut? Begini Pengalaman Dua Klien Pose Travel

KOMPAS.com – Tak sedikit calon pelancong merasa lega saat visa mereka akhirnya disetujui oleh pihak kedutaan negara tujuan. 

Namun, bagaimana jika persetujuan itu tiba-tiba dicabut? Atau sebaliknya, visa yang awalnya ditolak kemudian berubah menjadi disetujui? 

Dua kasus nyata yang ditangani Pose Travel menunjukkan betapa dinamis proses pengajuan visa sekaligus pentingnya pendampingan profesional.

Visa disetujui, tapi dibatalkan tiga hari kemudian

Pose Travel mendampingi seorang klien berstatus pengusaha mapan yang sudah berulang kali bepergian ke Australia tanpa masalah. 

Pada 2019, klien itu mengajukan visa untuk menghadiri pernikahan adiknya.

Baca juga: Pemilik Paspor Indonesia Bisa Bebas ke 5 Negara Eropa Ini Tanpa Visa

Awalnya, klien mengajukan visa secara mandiri dan mendapatkan persetujuan resmi dari Kedutaan Besar Australia. Namun, tiga hari setelah visa disetujui, pihak kedutaan secara tiba-tiba membatalkan visa tersebut tanpa pemberitahuan awal.

Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa dalam aplikasi visa terdapat informasi yang tidak dicantumkan, yakni riwayat hukum klien dari tahun 1990-an. 

Meski kasus tersebut sudah lama dan tidak aktif lagi, ketidakterbukaan data tersebut dianggap pelanggaran serius terhadap ketentuan migration act yang mengatur visa dan imigrasi Australia.

Selanjutnya, pihak klien menghubungi Pose Travel untuk pendampingan pengajuan visa berikutnya.

Pose Travel pun merumuskan strategi agar risiko pembatalan seperti itu dapat diminimalkan, baik untuk klien yang bersangkutan maupun pelanggan lain.

Baca juga: Paspor Indonesia Bisa Bebas Pergi ke 19 Negara Asia Ini Tanpa Visa

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Pose Travel memperkuat sistem pendampingannya dengan tiga langkah. 

Pertama, memastikan formulir aplikasi diisi lengkap dan disertai konfirmasi verbal terkait riwayat pribadi dan hukum klien.

Kedua, mengedepankan komunikasi terbuka dan transparan dengan klien agar semua informasi disampaikan jujur.

Ketiga, melakukan verifikasi data berlapis sebelum mengajukan permohonan visa ke kedutaan.

Dari kasus tersebut, diketahui bahwa visa yang sudah disetujui tidak selalu aman. 

Baca juga: Kepri Terapkan 4 Skema Visa Khusus untuk Warga Singapura

Jika ditemukan ketidaksesuaian informasi, pihak kedutaan berhak membatalkan persetujuan visa. Oleh karena itu, kejujuran dan kelengkapan data merupakan hal krusial dalam pengajuan visa.

Visa Schengen ditolak, tetapi tiba-tiba disetujui

Kasus berikutnya juga tak kalah menarik. Seorang klien yang hendak mengunjungi keluarga di Belanda melalui visa Schengen menghadapi penolakan visa yang terbilang cepat, hanya dalam lima hari kerja. 

Padahal, proses pengajuan visa Schengen biasanya memakan waktu hingga 20 hari kerja.

Dalam kasus tersebut, seluruh dokumen pendukung yang diajukan sudah lengkap, mulai dari surat undangan resmi (invitation letter), bukti hubungan keluarga, hingga legalitas saudara di Belanda. 

Namun, kedutaan menolak permohonan tersebut dengan alasan yang kurang jelas, yakni potensi overstay dan ketidakpastian tujuan kunjungan.

Baca juga: Prabowo Apresiasi Australia Beri Visa Bisnis 5 Tahun untuk WNI

Menurut analisis internal tim analis Pose Travel, peluang visa tersebut sebenarnya sangat tinggi. Rekam jejak dan dokumen klien menunjukkan tidak ada masalah yang signifikan.

Meski demikian, Pose Travel tetap aktif mendampingi dan mencari tahu akar penyebab penolakan.

Keesokan harinya, kedutaan menghubungi Pose Travel dan meminta pengiriman kembali paspor klien tanpa memberikan alasan jelas.

Kondisi itu dianggap positif karena biasanya menandakan pemeriksaan ulang internal kedutaan atau peninjauan kembali keputusan sebelumnya. Beberapa hari setelahnya, visa Schengen klien sudah diterbitkan dengan status multiple entry.

Kasus tersebut menunjukkan bahwa keputusan visa bisa berubah, bahkan setelah sebelumnya ditolak. 

Baca juga: Mau Ziarah ke Vatikan, Apakah Perlu Visa?

Untuk itu, penting bagi Anda memastikan dokumen lengkap dan jujur sejak awal serta mendapat pendampingan profesional agar bisa merespons cepat bila ada peluang perubahan keputusan.

Pelajaran berharga

Menurut perwakilan Pose Travel, setiap kasus yang muncul dalam proses pengajuan visa dapat menjadi pembelajaran berharga. 

Pose Travel tidak hanya berusaha membuat visa klien disetujui dan prosesnya effortless, tapi juga memastikan pengalaman pengajuan visa benar-benar terasa aman, didampingi, dan dimengerti.

“Kami sadar, proses visa itu tidak selalu mulus. Namun, di situlah peran kami, yakni tetap ada, bantu cari solusi, dan senantiasa belajar agar setiap PoseFriends merasa diperjuangkan, bukan cuma diproses,” ujar perwakilan Pose Travel dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (22/5/2025).

Bagi Anda yang tengah mempersiapkan perjalanan dan ingin mengurus visa dengan proses yang lebih terarah, aman, dan didampingi sepenuhnya, Pose Travel membuka layanan pendampingan mulai dari pengecekan awal, pengisian formulir, hingga pendampingan saat terjadi kendala.

Baca juga: Urus Visa Antiribet lewat Pose Travel Services

Pose Travel bukan sekadar jasa pengurusan visa, melainkan mitra perjalanan yang siap mendampingi setiap langkah demi pengalaman perjalanan yang nyaman dan tanpa hambatan.

Dua kisah dari Pose Travel itu mengingatkan bahwa proses pengajuan visa sering kali tidak bisa diprediksi sepenuhnya. 

Dokumen lengkap dan kejujuran adalah kunci, sedangkan pendampingan profesional dapat menjadi penentu keberhasilan dan kelancaran perjalanan Anda ke luar negeri.