KOMPAS.com - Syncore Indonesia melalui Meravi.id resmi meluncurkan Program Sinkronisasi Koperasi, UMKM, dan Bumdes, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada Selasa (20/5/2025).
Untuk diketahui, Syncore Indonesia merupakan perusahaan konsultan keuangan, bisnis, dan manajemen dengan layanan sistem terintegrasi. Perusahan ini juga menjadi holding company dari Meravi.id.
Peluncuran tersebut diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan Training of Trainers (TOT) Pendampingan BUMDes dan Koperasi Merah Putih. Acara yang diikuti 24 peserta dari berbagai daerah di Indonesia ini dibuka secara resmi oleh Direktur Utama Syncore Indonesia Niza Wibyana Tito, MKom, MM, MAk, CAAT.
Baca juga: Wamendagri Sebut Koperasi Merah Putih di Aceh Dibentuk Sesuai Qanun Syariah
Bagi Syncore Indonesia, acara tersebut menjadi simbol dan tonggak semangat baru dalam membangun ekonomi nasional dari desa.
Melalui program tersebut, Syncore Indonesia mendukung program strategis nasional, termasuk kebijakan Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk membentuk 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia.
Kebijakan tersebut diharapkan mampu memperkuat akses permodalan, memperluas lapangan kerja, mengurangi kesenjangan antar wilayah, serta menurunkan angka kemiskinan ekstrem di tingkat desa.
Baca juga: 80.000 Koperasi Merah Putih Siap Diluncurkan di Indonesia, Fokus Kembangkan Potensi Lokal Desa
Dalam acara itu, Managing Partner Syncore Indonesia sekaligus Founder Bumdes.id Dr Rudy Suryanto, SE, MAcc, Ak, CA memaparkan materi bertajuk "Penguatan Lima Pilar untuk Sinkronisasi Koperasi, UMKM, dan BUMDes untuk Kebangkitan Nasional dari Desa".
Rudy memaparkan, pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di desa bukan untuk menggantikan peran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), melainkan memperkuat kolaborasi antara ketiganya.
Menurutnya, koperasi unggul dalam hal partisipasi dan penghimpunan dana masyarakat. Lalu, UMKM memiliki pengalaman dan ketahanan bisnis. Sementara itu, BUMDES sesuai amanat PP 11 Tahun 2021 menjadi wadah bagi unit-unit usaha desa.
Ketiga entitas tersebut, kata dia, harus disinergikan melalui semangat "One Village One Goal" yang dibangun bersama dalam Musyawarah Desa (Musdes).
Ia juga menekankan pentingnya kerja kolaboratif lintas pihak. Pasalnya, tujuan besar itu tidak bisa dikerjakan sendiri.
"Kami perlu dukungan dari semua elemen pentaheliks, mulai dari akademisi, swasta, pemerintah, komunitas, fasilitator, dan media. Inilah semangat kami dalam mempercepat pembentukan ekosistem ekonomi desa yang berkelanjutan,” ujar Dr Rudi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (22/5/2025).
Baca juga: Pemerintah Siap Luncurkan 80.000 Koperasi Merah Putih mulai Juli 2025
Sebagai penguat gerakan tersebut, Syncore Indonesia dan Meravi.id memperkenalkan tiga instrumen utama yang menjadi pilar pelaksanaan program tersebut.
Pertama, meluncurkan buku “Sinkronisasi Koperasi, UMKM, dan BUMDes Merah Putih” karya Dr Rudy. Buku ini dapat menjadi rujukan dalam membangun ekosistem ekonomi desa.
Dalam buku tersebut, Dr Rudy mengupas filosofi, regulasi, serta strategi praktis dalam membangun kelembagaan ekonomi desa yang terintegrasi dan berkelanjutan. Ada pula musyawarah mufakat dalam membangun visi bersama desa juga penting dilakukan,
Kedua, Syncore Indonesia dan Meravi.id menghadirkan Program Pendampingan Terintegrasi. Ini merupakan model fasilitas yang dirancang untuk mendampingi koperasi, UMKM, dan BUMDes secara bersamaan.
Program tersebut mencakup pelatihan kelembagaan, penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), manajemen usaha, serta strategi digitalisasi dan pemasaran.
Pendampingan tersebut dirancang secara holistik dan berkelanjutan. Tujuannya, memastikan setiap entitas desa mendapatkan peningkatan kapasitas yang proporsional dan sinergis.
Ketiga, memperkenalkan sistem informasi digital berbasis teknologi guna menjawab tantangan era digital. Sistem ini dapat langsung digunakan oleh desa dan lembaga ekonomi di dalamnya.
Sistem tersebut meliputi Sistem Informasi Manajemen Koperasi (SIMKOP) yang dirancang untuk mendukung tata kelola koperasi secara transparan, akuntabel, dan real time.
Selain itu, terdapat Sistem Akuntansi dan Analisis Koperasi (SAAK) yang memungkinkan pencatatan keuangan koperasi dilakukan secara otomatis dan sesuai standar pelaporan keuangan.
Peluncuran tersebut disambut antusias oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, pendamping desa, pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga komunitas desa.
Mereka menyatakan kesiapan dan komitmennya untuk terlibat aktif dalam proses penguatan ekosistem ekonomi desa yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan.
Dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional, Syncore Indonesia dan Meravi.id mengajak seluruh elemen bangsa untuk mendorong pembangunan ekonomi dari desa.
Pasalnyam Indonesia dapat bangkit dari desa dengan koperasi yang kuat, UMKM yang tangguh, dan BUMDes yang berdaya.