Upaya Local Preneur Indonesia dalam Menghidupkan Kembali Ekonomi Rakyat

KOMPAS.com - Di tengah tantangan ekonomi yang kian kompleks, gerakan berbasis komunitas, Local Preneur Indonesia, muncul sebagai secercah harapan untuk menghidupkan kembali ekonomi kerakyatan.

Inisiatif yang dimulai sejak masa pandemi Covid-19 itu hadir dengan visi besar untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Demi mewujudkan visi tersebut, Local Preneur Indonesia tidak sekadar memberikan modal atau bantuan finansial dan pendampingan. Komunitas ini juga membantu membuat usaha serta menciptakan ekosistem yang memungkinkan UMKM untuk mandiri.

Melalui pendekatan inklusif, Local Preneur Indonesia pun telah membantu banyak orang yang kesulitan mencari pekerjaan dan modal untuk memulai usaha sendiri.

Keberhasilan Local Preneur Indonesia dalam menghidupkan kembali ekonomi rakyat juga ditunjukkan melalui pendirian berbagai jenis usaha.

Beberapa di antaranya adalah Bengkel Cak Lut di Bondowoso, Panggon Ngombe di Bondowoso, Jawa Timur, dan Kang Pisang di Bojonegoro, Jawa Timur, serta berbagai inisiatif usaha lain yang terus berkembang di berbagai daerah.

Pendiri Local Preneur Indonesia Eko Baskoro mengatakan, semua usaha itu dilakukan agar masyarakat bisa memiliki kehidupan yang lebih baik

"Kami percaya bahwa membantu seseorang dalam memulai usaha tidak hanya akan mengubah hidup mereka, tetapi juga membawa dampak positif bagi keluarga dan sekitarnya," ujar Baskoro dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (7/2/2025).

Pemberdayaan lewat program sosial

Local Preneur Indonesia memiliki tiga program sosial unggulan sebagai bagian dari upaya mewujudkan misi menghidupkan kembali ekonomi rakyat.

Ketiga program itu adalah Makan Gratis, Belanja Gratis, dan Bantuan Duka. Ketiganya dihadirkan tidak hanya demi memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, tetapi juga merangsang pertumbuhan usaha kecil, menciptakan kolaborasi, dan gotong royong di antara pelaku usaha.

Adapun program Belanja Gratis fokus membantu ibu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya.

Dalam program itu, ibu rumah tangga diundang untuk datang ke warung yang telah ditunjuk dan dapat berbelanja tanpa dikenakan biaya.

“Setelah acara (belanja) selesai, Local Preneur Indonesia membayar langsung kepada pemilik warung. (Program) ini juga memberikan mereka penghasilan tambahan serta memperluas jangkauan pelanggan mereka,” kata Baskoro.

Fokus perkenalkan gerakan

Saat ini, Local Preneur Indonesia tengah fokus untuk memperkenalkan gerakan mereka ke lebih banyak kota di Tanah Air melalui sejumlah program sosial.

Kehadiran Local Preneur Indonesia pun diharapkan dapat diterima masyarakat sehingga mampu menghidupkan kembali ekonomi rakyat.

Di Bojonegoro, misalnya, program Dulurpreneur dari Local Preneur Indonesia telah menjadi jembatan untuk memperkenalkan usaha Kang Pisang.

Dok. Local Preneur Indonesia Local Preneur Indonesia saat melakukan kunjungan kepada UMKM yang mereka dampingi.

Program itu juga bertujuan untuk memperluas dampak sosial melalui kegiatan berbagi yang dilakukan sebanyak dua kali dalam sebulan.

Komunitas tersebut juga mendukung usaha-usaha kecil dengan menyediakan pelatihan, bimbingan, serta akses pasar melalui program Seduh Preneur.

Program ini hadir untuk memberi peluang kepada anak muda agar dapat memulai usaha di bidang kopi dengan merek Ukopia.

Dengan semakin banyak pelaku usaha kecil yang diberdayakan, Local Preneur Indonesia berharap, gerakan mereka dapat menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk menciptakan inisiatif serupa.

“Tujuannya satu, yakni membangun kemandirian ekonomi yang berbasis kekuatan lokal,” jelas Baskoro.

Adapun melalui berbagai program yang telah dijalankan, Local Preneur Indonesia juga telah membuktikan bahwa kebangkitan ekonomi tidak selalu harus datang dari kota-kota besar atau korporasi besar.

Lebih dari itu, usaha kecil yang dibangun dengan semangat kebersamaan dan gotong royong justru mampu membuat roda ekonomi lokal terus berputar.

"Masyarakat adalah aset terbesar bangsa ini. Ketika kita saling mendukung, kita tidak hanya membangun ekonomi, tetapi juga harapan dan masa depan yang lebih baik," tutur Baskoro.