KOMPAS.com – Fenomena penipuan umrah dengan iming-iming biaya perjalanan murah oleh sejumlah oknum biro travel masih menjadi isu yang memiliki urgensi tinggi di Indonesia.
Minimnya edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mendapatkan akses ibadah umrah yang resmi dan aman diduga menjadi penyebab utama permasalahan tersebut.
Akibatnya, masyarakat masih sering tergiur dengan paket perjalanan umrah murah yang menawarkan beragam keuntungan.
Terkait hal itu, sejumlah pemangku kepentingan ibadah umrah di Indonesia menegaskan agar masyarakat lebih selektif dalam memilih biro travel aman dan tepercaya untuk ibadah umrah 2025.
Baca juga: Update Penipuan Umrah, Tercatat 83 Korban dengan Kerugian Mencapai Rp 2 M
Diberitakan Kompas.com, Jumat (24/1/2025), pada Januari 2025, kasus penipuan umrah sudah menyentuh angka miliaran rupiah.
"Pada Kamis (23/1/2025), mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB, posko pengaduan menerima satu aduan langsung dengan total 49 korban dan kerugian mencapai Rp 1,5 miliar," ujar Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Penerangan Masyarakat (Penmas) Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) AKBP Verena Sri Wahyuningsih.
Pada hari yang sama, posko juga menerima tiga aduan melalui WhatsApp. Salah satu aduan berasal dari Jawa Timur, melibatkan 29 orang calon jemaah umrah dengan total kerugian Rp 602 juta. Mereka berencana berangkat pada Ramadhan 2025.
Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur (Jatim) Muhammad As'adul Anam menuturkan bahwa kasus penipuan umrah masih sulit dibendung.
Baca juga: Kasus Penipuan Umrah, Masyarakat Diminta Cermat Memilih Biro.
"Biasanya yang nakal begitu adalah biro perjalanan atau travel tidak berizin. Waspada, hati-hati, dan teliti," kata Anam, Jumat.
Kewaspadaan yang dimaksud adalah dengan memilih biro perjalanan atau travel berpengalaman, dengan keberadaan dan alamat kantor jelas, bukan abal-abal.
"Untuk mengecek apakah travel itu bukan abal-abal dan berizin, silakan cek web Kemenag RI dan cari daftar Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Travel yang resmi akan ada daftar tersebut. Pilih di antara itu," ujar Anam.
Saat ini, pelaksanaan umrah berada di luar jangkauan Kemenag. Otoritas perjalanan ibadah umrah sepenuhnya menjadi tanggung jawab biro travel.
Baca juga: Pemilik Biro Jadi Pelaku Penipuan Umrah, Korban dari Yogyakarta hingga Luar Kota
Anam menekankan agar calon jemaah mendaftar langsung ke kantor PPIU dan tidak melalui agen atau perorangan. Ia juga meminta agar tidak tergoda dengan paket umrah murah, misalnya Rp 23 juta, serta mewaspadai biro travel yang menggandeng publik figur atau tokoh agama.
Menurutnya, kegagalan keberangkatan biasanya terjadi karena biro travel tidak berizin dan hanya mengandalkan tiket rembesan atau sisa tiket yang belum terbeli pada hari itu. Akibatnya, sisa tiket tersebut tidak cukup untuk mengangkut jemaah.
Wakil Ketua Umum Bidang Perhubungan, Komunikasi, dan Advokasi Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (Asphirasi) Syarif Hidayatullah menyoroti pentingnya perhatian khusus dari pemerintah, khususnya Kemenag, terhadap masalah tersebut.
Sebab, berdasarkan laporan Asphirasi, persepsi masyarakat Indonesia terhadap industri penyedia jasa umrah benar-benar negatif.
Baca juga: Komisaris Utama Persada Indonesia: Umrah dan Haji Bukan Sekadar Perjalanan Religi
“Kasihan travel yang bukan fiktif dan sudah terdaftar resmi di Kemenag jadi ikut dirugikan karena masyarakat memukul rata setiap agen travel umrah itu pasti suka menipu," kata Syarif yang juga Chief Executive Officer (CEO) Persada Indonesia, salah satu travel umrah tepercaya di Indonesia.
Lebih lanjut, Syarif menuturkan, modus yang kerap dilakukan agen travel umrah fiktif adalah menawarkan harga yang sangat murah sehingga masyarakat mudah tergiur.
“Padahal, jika dipikirkan secara logika, umrah merupakan aktivitas yang membutuhkan persiapan matang dengan biaya cukup besar oleh pihak pengusaha jasa umrah. Oleh karena itu, tawaran harga yang terlalu murah biasanya merupakan indikasi agen travel umrah palsu,” tuturnya.