KOMPAS.com – Untuk mengatasi ancaman kepunahan bahasa daerah di Indonesia, inisiatif nirlaba Indonesiaku.com resmi diluncurkan sebagai. Indonesiaku.com merupakan sebuah platform berbasis artificial intelligence ( AI) untuk melestarikan bahasa daerah.
Berdasarkan laporan UNESCO, tanpa intervensi yang tepat, 90 persen bahasa daerah berisiko punah dalam satu abad mendatang. Hal tersebut akan menimbulkan dampak negatif, seperti hilangnya kekayaan budaya,tradisi, dan perspektif unik yang telah berkembang selama berabad-abad.
Platform Indonesiaku.com tersebut menjadi solusi kolaboratif di tengah ancaman kepunahan 700 bahasa daerah akibat modernisasi dan dominasi bahasa asing. Platform ini, mengintegrasikan AI dengan upaya pelestarian budaya.
William Hidayat Tan, pendiri Indonesiaku.com, mengatakan bahwa bahasa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan juga cerminan budaya, cara pandang, dan identitas bangsa.
"Kepunahan sebuah bahasa berarti hilangnya cara pandang unik tentang pengalaman manusia, sebuah perspektif memahami dunia yang telah terbentuk dari generasi ke generasi," ujar pria yang juga merupakan siswa kelas 12 di Jakarta Intercultural School ini.
Willian menjelaskan, platform tersebut dikembangkan berdasarkan penelitian mutakhir yang menunjukkan terobosan dalam menerjemahkan bahasa daerah menggunakan data hasil pembelajaran AI yang masih terbatas.
Mengingat bahasa daerah Indonesia belum menjadi prioritas pengembangan pemain AI global, Indonesiaku.com mengambil inisiatif untuk mengembangkan solusi secara mandir dengan keterbatasannya. Platform ini menargetkan kemampuan menerjemahkan 100 bahasa daerah hingga akhir tahun 2025.
Saat ini, platform ini telah berhasil mengintegrasikan tujuh bahasa daerah, mencakup bahasa Jawa, Minangkabau, Sunda, Aceh, Banjar, dan Bugis, dengan bahasa Indonesia. Platform ini, mampu menerjemahkan 36 kombinasi antara bahasa-bahasa tersebut.
Baca juga: Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini
Pengembangan penerjemah teknologi berbasis AI untuk bahasa daerah, ujar William, menghadapi tantangan utama berupa terbatasnya pelatihan AI untutk memperkaya database bahasa.
Hal itu mendorong Indonesiaku.com mengembangkan pendekatan inovatif yang berbeda dari metode pelatihan konvensional yang membutuhkan data berlimpah. Teknologi yang dikembangkan Indonesiaku.com telah terbukti mengungguli solusi dari perusahaan teknologi global seperti Meta dan OpenAI, khususnya dalam menerjemahkan bahasa daerah Indonesia.
Keunggulan ini memastikan terjaga dan akuratnya konteks budaya serta makna dalam setiap terjemahan.
Sebagai langkah pionir dalam pendidikan bahasa interaktif, Indonesiaku.com meluncurkan asisten pembelajaran bahasa Jawa berbasis AI, yakni Jono. Saat ini, Jono masih berupa versi beta dan dalam tahap pengujian.
Versi beta Jono sudah bisa menawarkan metode pembelajaran inovatif melalui interaksi percakapan yang personal dalam bahasa Jawa, baik kromo maupun ngoko.
Prototipe ini sedang menjalani evaluasi menyeluruh untuk memastikan keselarasannya dengan metode pengajaran tradisional sambil mempertahankan keaslian ekspresi budaya. Keberhasilan pengembangan Jono akan menjadi dasar pengembangan asisten pembelajaran untuk bahasa daerah lainnya.
Indonesiaku.com telah mendapat pengakuan global, ditandai dengan diterimanya penelitian untuk dipresentasikan di konferensi akademis bergengsi Society for Low-Resource Languages at Neural Information Processing Systems dan Southern California Natural Language Processing Symposium.
Kedua konferensi ini merupakan forum prestisius yang mempertemukan para ahli teknologi bahasa dan kecerdasan buatan untuk berbagi inovasi terkini. Pencapaian ini mengukuhkan posisi Indonesiaku.com sebagai pionir dalam bidang linguistik komputasional dan pelestarian budaya, sekaligus menginspirasi inisiatif serupa di tingkat global.
Meski demikian, William mengatakan, keberhasilan misi Indonesiaku.com bergantung pada dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, ia mengundang partisipasi aktif dari media, peneliti, pemimpin komunitas, dan penutur asli dalam upaya pelestarian warisan linguistik Indonesia.
Baca juga: Ratusan Bahasa Daerah Terancam Punah, Perlu Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah
Peluncuran platform dengan fitur penerjemahan dan asisten pembelajaran Jono merupakan langkah awal dari inisiatif komprehensif untuk menjadikan bahasa-bahasa daerah lebih mudah diakses, menarik, dan relevan di era modern.
"Melalui platform nirlaba yang inklusif dan kolaboratif ini, kami membuktikan bahwa kita mampu mengembangkan teknologi AI yang bahkan mengungguli solusi global. Saya hanya pencetus gagasan, dan berharap lebih banyak inisiatif untuk melindungi warisan budaya kita bagi generasi mendatang," ujar William Hidayat Tan.