KOMPAS.com — Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Riau Zuliana Rahman Hadi mengunjungi perpustakaan wilayah ( Puswil) Soeman HS.
Pada kunjungan tersebut, Zuliana turut didampingi oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Riau Mimi Yuliana Nazir. Keduanya berkeliling menyapa pengunjung sekaligus meninjau sarana dan prasarana yang tersedia.
Zuliana mengaku kagum dan bangga melihat kelengkapan koleksi buku-buku, fasilitas belajar, hingga pelayanan yang ramah dari para pegawai pustaka dalam melayani pengunjung yang hendak meminjam buku.
“Kami melakukan kunjungan ke Puswil Soeman HS untuk melihat sarana dan prasarana yang tersedia. Alhamdulillah setelah dilakukan peninjauan, fasilitasnya sudah sangat lengkap,” jelas Zuliana dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/10/2024).
Ia juga mengapresiasi Dispersip Provinsi Riau yang telah melengkapi perpustakaan tersebut dengan fasilitas yang ramah bagi para penyandang disabilitas, seperti penyediaan jalur landai, rel, hingga toilet khusus difabel.
Menurut Zuliana, dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang disediakan, tak ada lagi alasan bagi masyarakat untuk tidak berkunjung ke perpustakaan tersebut.
Perpustakaan ini, lanjutnya, merupakan salah satu upaya kami dalam meningkatkan budaya literasi guna mewujudkan masyarakat Riau yang berpengetahuan, inovatif, dan berkarakter.
“ Literasi perlu terus kita dorong agar kualitas kesejahteraan masyarakat dapat meningkat, dan mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi dunia virtual yang semakin kompleks,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Mimi mengucapkan terima kasih atas apresiasi dan tinjauan yang telah dilakukan oleh Pj Ketua TP-PKK Provinsi Riau terhadap pelayanan di Puswil Soeman HS.
Ia juga mengatakan bahwa pelayanan Puswil Soeman HS telah bertransformasi menjadi perpustakaan berbasis inklusi sosial sebagai bentuk komitmen mereka dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.
“Jadi semua kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan disini, seperti kegiatan workshop atau penampilan sosial budaya oleh anak-anak, gratis tanpa dipungut biaya,” jelas Mimi.
Mimi berharap, selain untuk meningkatkan literasi, transformasi tersebut juga mampu mendorong kreativitas, serta memangkas berbagai kesenjangan akses informasi yang ada di masyarakat.