KOMPAS.com - Kegagalan investor sering kali disebabkan oleh kurangnya prinsip investasi, pengambilan keputusan yang tidak tepat, serta kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar.
Untuk mengatasi hal tersebut, Think hadir sebagai solusi dengan memperluas arsip investasi melalui penyediaan analisis singkat lebih dari 100 perusahaan dan lebih dari 30 industri di Indonesia.
"Untuk itu, para pendiri dan tim bertekad menciptakan edukasi dan komunitas investasi terbaik untuk mencegah kegagalan, kesesatan, dan kecelakaan dalam berinvestasi," ujar Chief Executive Officer Think, Sumadi Surianto, dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (1/4/2024).
Sumadi menekankan pentingnya menjadi investor yang independen dan bijaksana dengan mencari, mengolah, dan menghubungkan ide investasi sendiri.
Nantinya, beberapa investor diminta melakukan serangkaian aktivitas, termasuk analisis menyeluruh terhadap perusahaan, membaca laporan tahunan, publikasi, laporan keuangan, serta mempelajari industri terkait.
"Informasi yang diperoleh akan disortir untuk menjalani analisis yang komprehensif dan tajam. Analisis ini disebut sebagai Thinkcase, yakni standar emas dalam menganalisis perusahaan," ujar Sumadi.
Tak hanya itu, Think juga mengadakan acara bootcamp yang difokuskan pada langkah-langkah praktis dalam mencari dan mengolah ide investasi, serta memberikan dukungan saat menghadapi kendala.
"Tema bootcamp tahun ini adalah ‘Finding Archive’ yang akan diselenggarakan di Hotel Westin Jakarta mulai Sabtu (1/6/2024) hingga Minggu (2/6/2024)," ujar Sumadi.
Sementara itu, Sumadi membeberkan cara melakukan investasi yang benar, yakni pentingnya memiliki prinsip investasi yang baik dan benar untuk memaksimalkan hasil investasi.
"Pentingnya menyajikan materi investasi sesuai dengan tingkat pemahaman, seperti memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan seseorang," tambah Sumadi.
Selanjutnya, Think melakukan penyesuaian pada materi prinsip investasi agar lebih mudah dipahami oleh investor pemula.
"Kami menyediakan 'makanan bayi' terlebih dahulu sebelum memasuki materi yang lebih kompleks," ujar Sumadi.
Saat ini, komunitas yang dibentuk oleh Think tidak hanya terbatas pada grup chat, tetapi juga melalui pertemuan tatap muka, baik secara onsite maupun online.
Pada 2023, Think telah menyelenggarakan 29 acara online dan 13 acara onsite di beberapa kota di Indonesia. Sementara pada 2024, Think akan mengunjungi lebih dari 11 kota dan mengadakan lebih dari 30 acara onsite dan lebih dari 40 acara online.
Sebagai informasi, pada 2024, annual meeting Think akan mencakup layanan konsultasi portfolio One-on-One bagi member baru guna membantu mereka memperkuat pemahaman investasi.
Selain itu, Think juga akan memperkuat kegiatan corporate social responsibility (CSR) dengan melanjutkan program donasi, program beswan, dan merayakan ulang tahun Think melalui pelatihan investasi kepada lebih dari 200 mahasiswa secara gratis.
Adapun dalam versi terbaru, Think AI 3.0, menambahkan data unit ekonomi dari masing-masing perusahaan untuk membantu dalam analisis saham. Jumlah perusahaan yang diliput oleh Think AI meningkat menjadi 200 perusahaan dalam Think AI 3.0.