KOMPAS.com - PT Komipo Energy Indonesia berkomitmen mendukung pengembangan pendidikan di area kerja perusahaan melalui program KOMIPO School. Program ini menjadi bagian dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan.
KOMIPO School sendiri adalah program yang dihadirkan untuk mendukung dan mewujudkan target sustainable development goals (SDGs). Utamanya, poin keempat, yaitu pendidikan berkualitas serta memperhatikan prinsip-prinsip environmental, social, and governance (ESG).
Deputi Direktur Komipo Wahyu Tri Winarko mengatakan, pendidikan merupakan fondasi bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Oleh karena itu, pihaknya memilih pembangunan sekolah dasar sebagai fokus program CSR perusahaan.
“Kami berharap, (KOMIPO School) bisa memberikan kontribusi bagi warga sekitar dan juga anak-anak sebagai generasi masa depan,” ujar Wahyu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (22/1/2024).
Melalui program KOMIPO School, lanjut Wahyu, perusahaan memberikan bantuan sebesar 25.000 dollar Amerika Serikat (AS) kepada Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cileuksa 05, Kampung Cijairin, Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). Bantuan ini diberikan perusahaan pada pertengahan November 2023.
Selain pemberian bantuan, Komipo juga akan memberikan supervisi melalui proyek renovasi sekolah dan mengadakan pendampingan terkait pelatihan serta pengembangan siswa. Upaya ini merupakan buah kerja sama Komipo dengan Yayasan Gugah Nurani Indonesia.
Program yang berlangsung selama Januari–Juli 2024 itu pun melibatkan pemangku kepentingan serta masyarakat setempat.
Pelibatan pemangku kepentingan dan masyarakat setempat dinilai penting dilakukan untuk keberlanjutan sekolah setelah program CSR selesai.
"Sekolah jauh SD 5 Cileuksa dibangun 10 tahun lalu oleh KOMIPO dan KOICA. Seiring waktu berjalan, perbaikan infrastruktur sangat diperlukan karena kondisi atap yang bocor, lantai dan tembok retak, banyaknya pintu-pintu yang rusak, serta beberapa fasilitas yang hilang. Sekolah ini merupakan satu-satunya gedung sekolah untuk anak-anak di beberapa kampung atas,” kata Wahyu.
Tak hanya itu, sekolah utama SDN Cileuksa 05 terletak jauh di kampung bawah sehingga gedung sekolah jauh tersebut sangat penting dan juga dimanfaatkan untuk aktivitas pendidikan lain, seperti pendidikan anak usia dini (PAUD), serta kelas jauh untuk sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).
Sementara itu, Staf Kemitraan Yayasan Gugah Nurani Indonesia, Asfiyani, menjelaskan bahwa program CSR bersama KOMIPO juga dirancang secara holistik.
Program tersebut tak hanya fokus pada perbaikan infrastruktur, tapi juga pembangunan soft skill melalui pelatihan untuk guru, pengembangan anak, pelatihan parenting untuk orangtua, pengajaran kreatif, dan mitigasi bencana melalui permakultur.
“Terdapat beberapa tema pelatihan yang akan dibekalkan kepada guru, siswa, dan orangtua. Pelatihan kami lakukan setelah melihat potensi, risiko sekolah, dan lingkungan sekitarnya yang rawan bencana longsor,” jelas Asfiyani.