KOMPAS.com - Setiap anak memiliki potensi yang tak terbatas. Sosok-sosok kecil penuh keajaiban ini dapat meraih kesuksesan di masa depan jika dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Oleh karena itu, orangtua memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantu anak dalam menggali potensi belajar mereka. Tak sekadar memberi pengetahuan mekanis, proses ini merupakan perjalanan bermakna yang melibatkan cinta, perhatian, dan dedikasi.
Akan tetapi, mengembangkan potensi anak bukan perkara mudah. Sebab, upaya ini melibatkan proses yang begitu panjang dan kompleks.
Lantas, apa saja hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mengembangkan potensi belajar anak secara optimal? Berikut adalah ulasannya.
Langkah pertama untuk mengembangkan potensi belajar anak adalah dengan mengetahui minatnya. Hal ini dapat diketahui dengan mengobservasi aktivitas sehari-hari anak.
Sebagai contoh, saat bermain, sang buah hati terpantau kerap berpura-pura atau berakting menjadi dokter. Bisa jadi, anak memiliki minat kuat untuk menjadi dokter.
Namun, hal itu perlu dieksplorasi lebih jauh. Untuk memastikannya, Anda bisa bertanya langsung kepada sang anak. Apakah ia berminat atau bercita-cita menjadi dokter atau tidak? Dengarkan jawaban anak dengan perhatian penuh untuk mengetahui secara jelas minat dan cita-citanya.
Dengan mengetahui minat anak, Anda bisa memfokuskan pembelajaran dengan materi-materi yang relevan.
Tahap selanjutnya, bantu anak Anda dalam mengeksplorasi minatnya. Caranya, berikan anak kesempatan atau akses terhadap berbagai aktivitas positif, mulai dari bacaan, olahraga, seni, hingga eksplorasi alam.
Berikan pula kesempatan kepada anak untuk bereksperimen dengan berbagai aktivitas atau bidang pelajaran tertentu. Dengan catatan, seluruh aktivitas dilakukan di bawah observasi dan pengawasan orangtua.
Manfaatkan momen tersebut untuk menjalin komunikasi dengan anak. Dengan begitu, Anda dapat membantu proses eksplorasi minat sekaligus membangun hubungan emosional dengan sang buah hati.
Orangtua juga perlu memberikan pujian dan apresiasi kepada anak secara konsisten. Hal ini penting dilakukan agar anak merasa dihargai dan semangat untuk belajar lebih giat.
Untuk mengapresiasi anak, Anda bisa melakukan hal-hal sederhana. Misalnya, dengan membuatkan makanan atau minuman kesukaannya setelah anak berhasil menyelesaikan soal pelajaran yang sulit.
Lingkungan belajar merupakan elemen penting dalam proses pengembangan potensi belajar anak. Sebab, lingkungan yang tepat akan membuat anak merasa aman dan nyaman selama proses belajar.
Tempatkan pula anak di lingkungan belajar yang menarik, ramah, dan menyenangkan. Dengan begitu, anak akan lebih semangat dan percaya diri untuk mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan baru.
Selain di sekolah, Anda dapat memaksimalkan potensi belajar anak melalui kursus tambahan, seperti yang dihadirkan Kumon. Kumon merupakan metode belajar yang memberikan materi secara perseorangan sesuai dengan kemampuan masing-masing anak.
Sebagai informasi, Kumon menggelar program “Coba Gratis” pada Agustus 2023. Melalui program ini, anak berkesempatan mencoba metode belajar Kumon sebanyak empat kali pertemuan selama dua minggu.
Program tersebut dapat diikuti oleh anak-anak prasekolah hingga tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebelum proses belajar dimulai, anak akan diarahkan untuk melakukan tes penempatan gratis terlebih dahulu untuk memperoleh level yang sesuai dengan kemampuannya.
Tak hanya itu, orang tua juga dapat berkonsultasi gratis seputar kondisi dan kendala belajar pada anak.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap seputar Program Coba Gratis Kumon, Anda dapat mengunjungi situs web Kumon atau media sosial Kumon di Instagram @kumonindonesia, Facebook Kumon Indonesia Official, TikTok @kumonindonesia.official, dan Youtube Kumon Indonesia.