KOMPAS.com - Pola konsumsi masyarakat kini telah beragam dan variatif. Jika dulu junk food sangat mudah ditemui, kini makanan sehat pun bisa didapatkan dengan kemudahan yang sama.
Saat ini, makanan tidak hanya berperan sebagai pemuas perut semata, tapi juga dipandang sebagai penyeimbang kesehatan tubuh. Mulai dari kebugaran tubuh sampai dengan tampil awet muda bisa didapatkan hanya dengan mengatur pola hidup yang sehat.
Oleh karena itu, berbagai macam katering makanan diet tersedia untuk memudahkan masyarakat dalam mengonsumsi makanan sehat. Namun, untuk mengakses layanan tersebut, Anda harus berlangganan atau mendaftarkan diri sebagai anggota. Padahal, bisa saja Anda tidak cocok dengan makanannya.
Apalagi, sebagian besar orang hanya ingin mencoba makanan diet tanpa harus terikat dengan sistem langganan. Sebab, sistem pembayaran per minggu dirasa memberatkan dan pilihan menunya pun tidak fleksibel.
Mini Calore sebagai brand menu makanan diet dan camilan sehat menyadari kebutuhan dan pokok permasalahan tersebut. Hal ini pula melatarbelakangi peluncuran kampanye #DietTanpaLangganan.
Terdapat ungkapan “good food choices are good investments” atau makanan yang baik adalah investasi terbaik. Saat ini, makanan tidak hanya menjadi kebutuhan pokok semata saja, tetapi juga kebutuhan kesehatan.
Masyarakat Indonesia pun semakin menyadari manfaat penting mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Kini, masyarakat tidak hanya menginginkan makanan yang “enak”, tetapi juga memperhatikan kesehatan dan gizi makanan.
Hal tersebut selaras dengan temuan Nielsen’s new Global Health and Ingredient-Sentiment Survey. Berdasarkan hasil survei tersebut, masyarakat Indonesia semakin tidak tertarik untuk makan banyak. Masyarakat kini memilih diet khusus yang sesuai dengan keinginan mereka.
Kondisi itu juga menandakan bahwa masyarakat Indonesia peduli dengan makanan yang mereka konsumsi. Berdasarkan survei tersebut, ada tiga pendorong utama pembentukan tren pola makan khusus.
Pertama, peningkatan sensitivitas terhadap makanan atau minuman. Sebanyak 48 persen responden Indonesia mengaku mereka memiliki alergi terhadap satu atau lebih makanan atau minuman.
Kedua, preferensi diet. Sebanyak 80 persen responden Indonesia mengaku mengikuti diet khusus yang membatasi konsumsi makanan atau minuman tertentu. Contohnya, mengurangi konsumsi lemak, gula, dan karbohidrat.
Ketiga, menghindari bahan makanan tertentu. Sebanyak 74 persen responden Indonesia ternyata tidak menyukai bahan-bahan tiruan, seperti pengawet buatan, perasa buatan, dan pewarna buatan.
Masih dari riset yang sama, sebanyak 70 persen responden mengaku, mereka ingin menjalani diet untuk menghindari penyakit mematikan, seperti diabetes, kolesterol, atau hipertensi.
Katering makanan diet telah menjadi pilihan populer bagi banyak orang yang ingin menjaga pola makan seimbang dan sehat. Masyarakat juga memiliki kemudahan dalam mendapatkan Katering makanan diet lantaran kini sudah menjamur di mana-mana.
Walaupun begitu, ada beberapa permasalahan yang muncul terkait katering makanan sehat yang sering kali membuat pelanggan tak nyaman.
Berikut adalah beberapa permasalahan umum yang sering dirasakan pelanggan dalam berlangganan katering makanan sehat.
Pertama, ketidaksesuaian selera. Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah makanan yang ditawarkan oleh katering makanan diet tidak sesuai selera pelanggan.
Beberapa katering makanan diet hanya menawarkan menu yang terbatas dan tidak terlalu bervariasi. Hal ini menyebabkan kebosanan dan kurang puas bagi pelanggan dengan pilihan yang tersedia.
Kedua, sistem pembayaran yang memberatkan. Beberapa katering makanan diet mengharuskan pelanggan untuk membayar biaya langsung selama seminggu. Hal ini menimbulkan kerugian bagi pelanggan yang belum tentu menyukai rasa makanan yang disediakan.
Ketiga, tidak fleksibel. Katering makanan diet tidak fleksibel dalam mengganti alamat. Hal ini dinilai kurang cocok untuk masyarakat perkotaan yang memiliki mobilitas tinggi dan sering berpindah tempat tinggal.
Keempat, keterikatan dengan langganan. Katering makanan diet mewajibkan konsumen untuk berlangganan dalam jangka waktu tertentu, seperti mingguan atau bulanan. Hal ini menjadi kendala bagi mereka yang ingin mencoba makanan diet tanpa harus terikat dengan sistem berlangganan dalam jangka panjang.
Beberapa orang menginginkan katering makanan diet yang lebih fleksibel, terjangkau, dan tidak mewajibkan berlangganan secara teratur.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, katering makanan diet perlu terus berinovasi dalam menyesuaikan kebutuhan konsumen, terutama terkait fleksibilitas berlangganan.
Mini Calore menyadari permasalahan tersebut dan memberikan solusi bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengonsumsi makanan diet tanpa berlangganan dalam jangka panjang.
Konsumen dapat membeli makanan diet sesuai kebutuhan dengan mudah dan fleksibel tanpa terikat sistem langganan mingguan atau bulanan.
Mini Calore yang memiliki spesialisasi pada makanan diet sehat telah meluncurkan kampanye #DietTanpaLangganan.
Dengan kampanye kreatif itu, Mini Calore mengajak dan menawarkan para konsumen untuk merasakan pengalaman kenikmatan diet tanpa harus berlangganan.
Melalui kampanye #DietTanpaLangganan, Mini Calore memberikan alternatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengadopsi gaya hidup sehat tanpa harus terikat dengan sistem berlangganan yang membatasi.
Kampanye tersebut merupakan solusi praktis bagi masyarakat perkotaan yang memiliki mobilitas tinggi dan mengadopsi gaya hidup sehat.
Keunggulan Mini Calore tidak hanya terletak pada pilihan menu yang fleksibel, tetapi juga dari keberagaman menunya. Mini Calore menawarkan menu makanan diet mulai dari makanan Indonesia, Asia, hingga dessert yang low calorie dan high protein.
Konsumen dapat dengan puas mengonsumsi menu-menu makanan diet yang nikmat sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka.
Produk-produk Mini Calore dapat dengan mudah didapatkan melalui berbagai macam platform food delivery online, seperti GrabFood, GoFood, dan ShopeeFood.
Dengan demikian, konsumen bisa menikmati makanan diet Mini Calore tanpa harus terikat sistem berlangganan. Makanan diet pun bisa dinikmati kapan pun dan di mana pun yang mereka inginkan.
Dengan terus menghadirkan solusi inovatif, kehadiran kampanye #DietTanpaLangganan dari Mini Calore diharapkan bisa membantu masyarakat Indonesia untuk mencapai gaya hidup sehat yang lebih mudah dan fleksibel.