KOMPAS.com – Saat kencan pertama, bendera merah atau red flag merupakan tanda bahaya yang harus diwaspadai.
Kondisi itu tak boleh diremehkan. Pasalnya, cara berperilaku kaum adam pada kencan pertama akan menggambarkan bagaimana dia akan menghormati hubungan selanjutnya.
Beberapa red flag juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi wanita. Jika menunjukkan sejumlah red flag, wanita biasanya enggan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Lalu, apa saja red flag yang kerap ditampilkan pria saat kencan pertama? Berikut ulasannya.
Ada perbedaan mencolok saat seseorang berbicara satu arah atau dua arah. Ketika berbicara dua arah, obrolan akan berlangsung timbal-balik.
Sementara jika satu arah, si wanita tidak punya kesempatan untuk bertanya balik atau menanggapi. Hal ini tentu membuat wanita merasa tidak nyaman karena mereka merasa tidak didengar. Hubungan emosional pun tak akan terbangun.
Terus memeriksa ponsel saat kencan pertama membuat obrolan menjadi tidak nyaman. Si wanita juga akan merasa diabaikan.
Lebih dari itu, hal tersebut juga membuat kesan bahwa kamu tidak tertarik dengan lawan bicara.
Membahas mantan bukanlah topik yang umum dibicarakan ketika kencan pertama, apalagi jika kamu menjelek-jelekkannya.
Hal tersebut menyiratkan bahwa kamu merendahkan orang lain dan tidak bertanggung jawab.
Saat kencan pertama, hindari merencanakan terlalu banyak hal, seperti liburan dan kencan romantis. Bagi wanita, hal ini memang terdengar menyenangkan.
Namun, hal tersebut seakan memberikan rasa aman palsu. Apalagi, hubungan ini belum tentu berlanjut ke jenjang yang lebih serius.
Bau badan sangat mengganggu dan merusak suasana saat kencan, tidak jarang akan membuat wanita ilfeel saat kencan pertama dan menjadi alasan tersendiri untuk tidak melanjutkan hubungan.
Selain itu bau badan juga memberikan kesan yang buruk karena menandakan pria tersebut tidak dapat mengurus dirinya, lantas bagaimana dapat mengurus sang pasangan di kemudian hari.
Dibandingkan wanita, kaum adam dinilai memiliki badan yang lebih bau. Meski belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan pendapat tersebut, bau badan pada pria bisa disebabkan oleh sejumlah hal, seperti hormon dan aktivitas yang tinggi.
Untuk menghindari bau badan, pria sebaiknya menjaga kebersihan diri. Kemudian, jaga kebersihan pakaian dan ganti pakaian sesering mungkin, terutama saat tingkat aktivitas tengah tinggi.
Agar memberikan perlindungan dari bau badan secara lebih maksimal, kamu juga bisa menggunakan produk khusus, seperti Deorex Body Odorizer For Men.
Untuk diketahui, Deorex Body Odorizer merupakan pengganti deodoran dengan teknologi body odorizer. Produk ini dapat mengatasi serta mencegah pertumbuhan bakteri penyebab bau badan dan keringat berlebih selama 72 jam.
Adapun Deorex For Men diformulasikan secara khusus untuk pria aktif sehingga bisa bebas bergerak tanpa khawatir bau badan dan keringat berlebih.
Selain efektif untuk mengeliminasi bakteri penyebab bau badan, Deorex For Men juga memiliki aroma maskulin yang mampu meningkatkan rasa percaya diri dan membuat para pria menjadi lebih menarik. Varian ini juga mengandung teknologi masking fragrance yang mampu menetralisir bau badan menyengat dalam hitungan detik serta memberikan sensasi pereda stres (stress relieving sensation).
Berbeda dengan produk deodoran pada umumnya, Deorex For Men yang berbentuk spray itu dapat digunakan pada area kulit mana pun, mulai dari ketiak, leher, kaki, hingga punggung.
Adapun Deorex For Men tidak mengandung paraben sehingga cocok bagi berbagai jenis kulit. Produk ini juga tidak menyebabkan ketiak menghitam dan meninggalkan noda pada pakaian.
Saat ini, Deorex For Men telah tersedia di Guardian, Century, Sociolla, KKV, Boots, Ranch Market, Foodhall, serta penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink. Kamu juga bisa mendapatkan Deorex For Men secara online di Tokopedia dan Shopee.
Informasi selengkapnya mengenai Deorex For Men bisa kamu dapatkan melalui akun Instagram @deorex_official.