Kisah Inspiratif Ahsan Sihotang Bangun Souvia dari Kamar Indekos

Kompas.com - 11/05/2023, 13:03 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Owner Souvia Ahsan Abduh Andi Sihotang berada di tempat produksi. Dok. Souvia Owner Souvia Ahsan Abduh Andi Sihotang berada di tempat produksi.

KOMPAS.com – Tekad yang kuat serta jeli memanfaatkan peluang menjadi kunci dalam meraih kesuksesan. Hal ini dibuktikan oleh pendiri perusahaan suvenir Souvia, Ahsan Abduh Andi Sihotang.

Berasal dari kalangan kurang mampu, Ahsan memendam cita-cita untuk memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga ketika diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB). Selama menjadi mahasiswa, ia memikirkan cara untuk memperoleh penghasilan dalam waktu singkat.

Untuk mewujudkan hal itu, Ahsan yang mengaku sebagai introver berupaya keluar dari zona nyaman. Ia pun aktif di berbagai organisasi mahasiswa untuk mendapatkan ilmu kewirausahaan dan jejaring. Ketika aktif menjadi panitia bagian dana usaha, ia menjual pin yang saat itu sedang tren untuk membiayai kegiatan organisasi.

Siaga Printing dan Photocopy di sekitar kampus IPB.Dok. Souvia Siaga Printing dan Photocopy di sekitar kampus IPB.

Karena sering membuat pin di percetakan, Ahsan jadi mengetahui pembuatan serta biaya produksinya. Ternyata, pembuatan pin relatif mudah dan biayanya juga murah. Cukup bermodalkan mesin press pin dan printer, ia bisa membuat pin sendiri.

“Dari sanalah, saya bersama seorang teman membentuk Siaga Printing yang membuat jasa pembuatan pin dimulai dari kos-kosan,” ujar Ahsan.

Seiring waktu berjalan, usaha yang dirintis Ahsan bersama temannya mulai berkembang dan menyasar konsumen yang lebih luas. Selain membuat pin, Ahsan juga membuat cangkir, gantungan kunci, serta digital printing untuk berbagai keperluan konsumen. Usaha ini ditekuni Ahsan hingga ia lulus dari IPB.

Ahsan mengakui, tiga tahun pertama mengembangkan bisnis menjadi masa tersulit. Terlebih, Siaga Printing dan Fotocopy sempat terpaksa tutup. Pasalnya, kios yang ia sewa di lingkungan IPB ternyata diserobot pihak lain yang berani membayar uang sewa lebih besar ketimbang dirinya.

Momen tersebut, kata Ahsan, menjadi titik balik karena segmentasi usahanya saat itu merupakan 20.000 mahasiswa IPB. Selanjutnya, ia dan temannya merumuskan ulang visi dan usaha dengan fokus menjual paket goodie bag atau seminar kit melalui Souvia.

“Kami juga memperluas segmentasi usaha ke organisasi dan komunitas bisnis yang mencari produk seminar kit melalui internet,” katanya.

Baca juga: 6 Tips Sukses Menjadi Wirausaha bagi Mahasiswa

Memaksimalkan digital marketing

Ahsan menjelaskan bahwa Souvia menyediakan seminar kit lengkap, seperti goodie bag, notes, pulpen, map, name tag, serta seragam atau kemeja. Bisnisnya juga masih menyediakan pin, gantungan kunci, mug, tumbler, kalender, serta aneka jenis gift set.

Karena sudah memakai situs web, Ahsan pun menggunakan berbagai teknik SEO untuk mempromosikan usahanya. Salah satunya melalui artikel.

Setelah melakukan pendekatan ini selama tiga bulan, Ahsan berhasil mendapatkan klien pertama. Dari sanalah, ia mampu mendapatkan pemasukan sekitar Rp 100 juta per tahun dari usaha rumahan pada pertengahan 2015.

Bahkan, omzet usahanya meningkat 2 hingga 3 kali lipat setiap tahun. Saat itu, Ahsan merasa cucuran keringat, darah, serta air mata yang ia perjuangkan bersama teman-teman akhirnya terbayar.

“Saat masih merintis usaha, kami harus memproduksi produk secara manual. Tak jarang, kami harus blusukan untuk mencari supplier dan vendor dari Bogor ke Jakarta. Semua usaha itu terbayar saat Souvia sudah berkembang dan dipercaya oleh konsumen secara luas,” kata Ahsan.

Baca juga: Mengurai Keunggulan Wirausaha Jebolan Kampus

Menyiasati pandemi Covid-19

Setelah memetik kesuksesan bersama Souvia selama lebih kurang lima tahun, Ahsan kembali harus mengalami ujian berat. Covid-19 yang mulai mewabah di Indonesia pada awal 2020 meluluhlantakkan berbagai sektor industri, termasuk sektor meeting, incentive, conference, dan exhibition (MICE).

Kondisi tersebut turut memengaruhi keberlangsungan usaha Souvia. Pasalnya, banyak perusahaan mulai menerapkan kebijakan work from home dan membatasi kegiatan seminar atau event tatap muka. Omzet penjualan paket seminar kit Souvia pun mengalami penurunan drastis.

“Pandemi Covid-19 menjadi salah satu titik terendah Souvia. Omzet kami hanya menyisakan 20 persen. Akibatnya, kami harus merumahkan hampir setengah karyawan Souvia,” kata Ahsan.

Selama periode sulit tersebut, Ahsan terus memutar otak supaya bisnis Souvia dapat terus berjalan. Salah satunya melakukan diversifikasi bisnis sembari menunggu pandemi Covid-19 mereda. Strategi tersebut membantu Souvia bertahan menghadapi ketidakpastian situasi Covid-19.

Setelah pandemi mereda, omzet Souvia kembali naik seiring kegiatan seminar dan event tatap muka mulai ramai.

Ahsan mengaku bahwa ia mendapatkan pelajaran terkait cara membuat usahanya tumbuh dan berkembang setelah melewati berbagai macam tantangan, termasuk pandemi Covid-19. Salah satunya adalah mencanangkan visi yang besar sekaligus memahami berbagai kebutuhan dari stakeholder, seperti konsumen dan vendor.

“Souvia memiliki visi untuk menjadi brand suvenir nomor satu di Indonesia. Kami berencana membuka representative office di Jakarta pada kuartal III 2023. Tahun depan, kami ingin bekerja sama dengan lebih banyak brand untuk berkolaborasi,” tuturnya.

Salah satu mamak-mamak tenun sedang mengerjakan jahitan untuk produk Souvia. Dok. Souvia Salah satu mamak-mamak tenun sedang mengerjakan jahitan untuk produk Souvia.

Tak sekadar mengembangkan bisnis, dalam setiap kegiatan operasionalnya, Souvia juga senantiasa berupaya memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Untuk itu, Souvia bekerja sama dengan para mitra yang berasal dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Saat ini, Souvia memiliki 100 mitra UMKM yang membantu produksi. Sebanyak 15 persen di antaranya merupakan mitra penjahit dengan jumlah karyawan yang cukup banyak. Bahkan, satu mitra bisa memiliki 100 penjahit rumahan.

“Saya merasa bangga karena Souvia bisa memberikan efek domino kepada masyarakat sekitar secara perekonomian,” tutur Ahsan.

Baca juga: 5 Skill yang Harus Dimiliki sebagai Wirausaha, Simak Penjelasannya

Kunci sukses Souvia

Ahsan pun menjabarkan berbagai kunci sukses yang menjadi pegangannya selama memimpin Souvia. Pertama, mindset dan keyakinan. Kedua aspek ini berkontribusi sebesar 80 persen terhadap kesuksesan Souvia.

Kedua, ilmu dan skill. Mindset dan keyakinan harus ditunjang dengan ilmu dan skill yang memadai supaya dapat mewujudkan rencana bisnis sesuai kehendak.

Ketiga, tak kalah penting adalah aksi dan motivasi internal. Menurutnya, setiap pengusaha harus memiliki aksi dan motivasi besar supaya kegiatan bisnis tidak hanya menguntungkan perusahaan, tapi juga bermanfaat untuk banyak orang.

“Motivasi internal menjadi penting supaya perusahaan dapat terus berkembang, terlebih bila memiliki niat kuat untuk memberikan manfaat kepada masyarakat,” ujarnya.

Sebagai informasi, Souvia menyediakan ratusan jenis suvenir untuk perusahaan, seperti tas, gadget, hamper, new normal kit, topi, t-shirt, botol minum, kalender, payung, notes, serta mug.

Selain itu, Souvia juga menyediakan berbagai paket suvenir dan seminar kit eksklusif, yakni paket Basic, Ethnic, serta Luxury. Harga paket ini mulai dari Rp 12.400 hingga Rp 1.151.000.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai produk dari Souvia, Anda dapat mengunjungi laman https://www.souvia.co.id/atau Instagram @souvia.offiicial.

Terkini Lainnya
Rahasia Kulit Sehat dan Bercahaya: Moisturizer Eva Mulia 3x Ceramide with 5% Niacinamide
Rahasia Kulit Sehat dan Bercahaya: Moisturizer Eva Mulia 3x Ceramide with 5% Niacinamide
KILAS UMKM
Semarakkan Ramadhan, Yuk Kenalan dengan Jenama Lokal Nueta
Semarakkan Ramadhan, Yuk Kenalan dengan Jenama Lokal Nueta
KILAS UMKM
Top Up Game Mudah Tanpa Ribet di Lapakreload.id, Solusi Tepercaya untuk Gamers
Top Up Game Mudah Tanpa Ribet di Lapakreload.id, Solusi Tepercaya untuk Gamers
KILAS UMKM
ISWHITE Berbagi Berkah Ramadhan kepada 300 Warga Kampung Pemulung
ISWHITE Berbagi Berkah Ramadhan kepada 300 Warga Kampung Pemulung
KILAS UMKM
RSH MEDIVET Jadi Standar Baru dalam Pelayanan Kesehatan Hewan di Indonesia
RSH MEDIVET Jadi Standar Baru dalam Pelayanan Kesehatan Hewan di Indonesia
KILAS UMKM
Hadirkan Inovasi Baru, Event THINK Bold Permudah Investor untuk Investasi Lebih Aman
Hadirkan Inovasi Baru, Event THINK Bold Permudah Investor untuk Investasi Lebih Aman
KILAS UMKM
Dukung Tumbuh Kembang Anak dan Keluarga, foxandbunny Hadirkan Toko Mainan Edukasi Anak di Jakarta
Dukung Tumbuh Kembang Anak dan Keluarga, foxandbunny Hadirkan Toko Mainan Edukasi Anak di Jakarta
KILAS UMKM
Mencari Sate Taichan Terbaik di Jakarta, Cobain 5 Lokasi Berikut
Mencari Sate Taichan Terbaik di Jakarta, Cobain 5 Lokasi Berikut
KILAS UMKM
Merek Pakaian Indonesia AVL Melebarkan Sayapnya ke Pasar Amerika Serikat
Merek Pakaian Indonesia AVL Melebarkan Sayapnya ke Pasar Amerika Serikat
KILAS UMKM
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan
KILAS UMKM
Tampil di Jakarta International Jewelry Fair 2024, Rockologist Hadirkan Koleksi Cincin Eksotis
Tampil di Jakarta International Jewelry Fair 2024, Rockologist Hadirkan Koleksi Cincin Eksotis
KILAS UMKM
Jadi Sorotan Publik, Produk Herbal Ini Bangun Awareness di KRL
Jadi Sorotan Publik, Produk Herbal Ini Bangun Awareness di KRL
KILAS UMKM
Minyak Balur Waji, Solusi Alami untuk Bantu Atasi Berbagai Keluhan Kesehatan
Minyak Balur Waji, Solusi Alami untuk Bantu Atasi Berbagai Keluhan Kesehatan
KILAS UMKM
Mudah Desain Rapor Menggunakan Canva, Tambah Map biar Rapi
Mudah Desain Rapor Menggunakan Canva, Tambah Map biar Rapi
KILAS UMKM
Memahami Dunia Server, Ini Panduan Lengkap untuk Pemula
Memahami Dunia Server, Ini Panduan Lengkap untuk Pemula
KILAS UMKM

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke