KOMPAS.com - PT Paragon Technology and Innovation (Paragon) melalui brand Kahf bersama Yayasan Sahabat Pedalaman dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas Utara (Muratara) meresmikan Jembatan Gantung di Desa Muara Kuis, Kecamatan Ulu Rawas, Sumatera Selatan, Senin (11/8/2025).
Infrastruktur yang diberi nama Jembatan Berkahf ini dibangun untuk memperluas akses dan memudahkan mobilitas warga di wilayah terpencil.
Kehadiran jembatan tersebut menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta dapat melahirkan perubahan positif sekaligus mempererat semangat gotong royong.
Adapun peresmian Jembatan Berkahf dipimpin Bupati Muratara Devi Suhartoni didampingi Camat Ulu Rawas M Darmawan dan Kepala Desa Muara Kuis Mulkan Jafri.
Baca juga: Cara Daftar Beasiswa Paragon 2025 bagi Mahasiswa D3, D4 dan S1
Pada kesempatan tersebut, Devi mengapresiasi kontribusi Paragon beserta Sahabat Pedalaman dalam membangun jembatan.
“Alhamdulillah, jembatan ini sudah bisa digunakan. Semoga menjadi simbol kebersamaan dan semangat gotong royong warga Kabupaten Muratara. Mari dijaga bersama agar tetap awet dan berfungsi dengan baik,” ujar Devi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (22/8/2025).
Untuk diketahui, peresmian tersebut turut dihadiri jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Muratara, serta perwakilan Paragon yang hadir bersama influencer Arsal Bahtiar (@arsalbahtiar) dan Andrew Kalaweit (@andrewkalaweit).
Hadir pula Direktur Yayasan Sahabat Pedalaman beserta tim, para kepala desa dan lurah Kecamatan Ulu Rawas, tokoh masyarakat, guru, siswa, serta ratusan warga yang antusias menyaksikan.
Baca juga: BPOM Kunjungi Pabrik Paragon, Cek Kualitas Produk Kecantikan Lokal Berbasis Sains
Jembatan sepanjang 100 meter itu sebelumnya menjadi penghubung utama antara desa dengan berbagai fasilitas penting dan dusun sekitar.
Namun, pada 11 Januari 2024, jembatan tersebut ambruk diterjang banjir bandang. Sejak saat itu, lebih dari 1.300 warga terpaksa menyeberang menggunakan perahu berbayar Rp 5.000 setiap kali melintas.
Keterbatasan tersebut menjadi penghambat akses ke sekolah, puskesmas, pasar, dan lokasi aktivitas harian lainnya.
CSR Senior Officer Paragon Nelsa Dwi Wahyuni mengatakan, ada tiga hal yang menjadi alasan didirikannya Jembatan Berkahf di Desa Muara Kuis.
Baca juga: Belajar Inovasi dari CEO Paragon: Dimulai dari Diri, Mimpi, dan Iman
“Kami memikirkan solusi untuk tantangan yang dihadapi warga di Muara Kuis. Pertama, pendidikan. Bagaimana anak-anak bisa dengan nyaman pergi ke sekolah. Kedua, perekonomian. bagaimana agar mobilisasi warga tidak lagi terhambat saat beraktivitas,” kata Nelsa.
Ketiga, lanjut Nelsa, kesehatan. Tanpa akses jembatan yang memadai, masyarakat sulit mengakses sarana kesehatan.
“Kami berdoa, dengan adanya jembatan, tiga masalah tersebut bisa teratasi,” jelas Nelsa.
Sementara itu, Direktur Sahabat Pedalaman menambahkan, kolaborasi tersebut telah mewujudkan mimpi yang selama ini dinantikan warga di Desa Muara Kuis.
Baca juga: Kahf Rilis Sunscreen Khusus Pria dengan Formula Ringan
"Dulu, saya melihat sendiri perjuangan warga yang harus menyeberang sungai dengan perahu demi beraktivitas. Alhamdulillah, kini ada jembatan yang aman dan layak. Semoga menjadi harapan baru untuk warga di Muratara untuk selalu melangkah maju" ungkapnya.
Kepala Desa Muara Kuis Mulkan Jafri turut menyampaikan rasa terima kasihnya atas terbangunnya Jembatan Berkahf.
“Atas nama masyarakat Desa Muara Kuis, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pemkab Muratara, Paragon dan Yayasan Sahabat Pedalaman yang telah membantu menghadirkan jembatan ini,” kata Mulkan.