KOMPAS.com – Universitas Alma Ata ( UAA) Yogyakarta resmi membuka Program Studi (Prodi) Kedokteran Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Dokter pada Rabu (20/8/2025).
Peresmian prodi tersebut berlangsung di Auditorium KH Hasyim Asy’ari, Lantai 9 Menara Al Musthofa UAA, bertepatan dengan peringatan Hari Lahir (Harlah) UAA ke-10.
Rektor UAA Prof Dr H Hamam Hadi MS, ScD, SpGK mengatakan, momentum ini menjadi hadiah berharga bagi perjalanan kampus.
“Jika pada Harlah ke-9 kami mendapat kado akreditasi UNGGUL, maka pada Harlah ke-10 ini UAA menerima kado izin penyelenggaraan Prodi Kedokteran,” ujar Haman dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (26/8/2025).
Baca juga: 2 Dokter Asal Palestina Resmi Masuk Program Spesialis di Fakultas Kedokteran Unair
Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Rektor UAA Prof Hamam Hadi, didampingi Ketua Dewan Pembina Yayasan Alma Ata KH Muhammad Nur, dan Dewan Penyantun UAA Prof Dr Mansyur Ramly SE, MSi.
Hadir pula Prof Dr KH Said Agil Siraj, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Prof Setyabudi Indartono MM, PhD, GBPH Prabukusumo, serta para kiai.
Hamam menjelaskan, izin penyelenggaraan Prodi Kedokteran UAA berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi Sain Teknologi (Mendiktisaintek) Nomor 598 Tahun 2025.
“Izin penyelenggaraan Prodi Kedokteran diterima pada 28 Juli 2025,” ujar Hamam dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Anak Buruh Bangunan Asal Papua Tembus Fakultas Kedokteran UGM dengan Beasiswa
Ia melanjutkan, UAA telah merampungkan tes masuk tahap pertama pada Selasa sore (19/8/2025).
“Selanjutnya, telah dibuka pendaftaran gelombang II atau gelombang Mandiri mulai Rabu (20/8/2025) hingga Sabtu (30/8/2025),” kata Hamam Hadi.
Pada kesempatan tersebut, Setyabudi menyampaikan bahwa saat ini terdapat tujuh perguruan tinggi swasta (PTS) di lingkungan LLDikti Wilayah V DIY yang memiliki Fakultas Kedokteran.
“Ketujuh PTS tersebut adalah Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas 'Aisiyah (Unisa) Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), dan UAA,” terang Setyabudi.
Baca juga: Ini 10 Kampus dengan Fakultas Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi EduRank 2025
Kepala LLDikti DIY itu mengapresiasi berdirinya Fakultas Kedokteran UAA. Menurutnya, peresmian ini merupakan kelanjutan dari perkembangan ilmu kedokteran di dunia Islam pada abad ke-8 hingga ke-13 Masehi.
Saat itu, para ilmuwan muslim mengembangkan pengetahuan medis, termasuk Ibnu Sina yang menulis buku pengobatan serta praktik-praktik klinis.
Setyabudi menambahkan, rumah sakit modern pertama didirikan di Mesir, kemudian diikuti di Baghdad, Irak, dan Damaskus.
“Mereka telah menekankan pada observasi dan eksperimen serta dokumentasi yang menjadi dasar penting dalam perkembangan kedokteran modern hingga saat ini,” terangnya.
Baca juga: Rincian Biaya Masuk Fakultas Kedokteran 2025: Dari UGM hingga UPH
UAA sebagai pewaris sains dan teknologi, lanjut dia, dapat dilihat melalui tagline “The Globe Inspiring University”. Dengan tagline tersebut, UAA diharapkan mampu menjadi inspirasi dalam dunia kedokteran.
“Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi Sain Teknologi Nomor 598/Tahun 2025, UAA memperoleh Izin Mendirikan Prodi Kedokteran Program Sarjana dan Pendidikan Profesi. Ini merupakan bukti dari dedikasi yang luar biasa mulai dari 2006. Mudah-mudahan ini menjadi salah satu sejarah yang kita torehkan bersama," kata Setyabudi.
Informasi lebih lengkap mengenai UAA bisa dicek lewat laman berikut.